Souurce : Google Image |
Disuatu waktu yang belum punya bisa menumpang, dan anda sebagai peng'ojek'nya atau sebaliknya. Sebagai pembonceng atau yang dibonceng mungkin tidak lantas menjadi soal. Yang jadi soal adalah tetap berada pada jalur safety riding yang disarankan. Mengutamakan segi keamanan berkendara yang paling penting pastinya.
Bila tidak, alamat anda akan menambah daftar kecelakaan yang memang sudah terlalu banyak. Sebaiknya, sebelum memboncengkan siapa saja atau menjadi boncenger, maka ada hal yang mesti diperhatikan, apa saja? berikut ulasannya...
1. Memastikan kondisi pengendara dan motor dalam keadaan baik
Berkendara, apalagi sambil berboncengan terlihat sangat sederhana, biasa saja. Dimana-mana banyak yang melakukannya. Akan tetapi, jika anda tidak memastikan bagaimana kondisi si pembonceng dan yang dibonceng, maka perjalanan berkendara sangat berbahaya. Begitupun kondisi motor, sudah amankah dipakai membonceng, apakah ada pijakan kaki (footstep), kestabilan suspensi, tekanan angin untuk dua orang dan lain-lain.
2. Selalu gunakan helm
Anda atau yang membonceng wajib memakai helm standard, tanpa ada tawar menawar. Tanpa helm, jangan lakukan aktifitas berkendara.
Selanjutnya, untuk alat pelengkap maka bisa menggunakan perlengkapan seperti sarung tangan, jaket, celanan panjang, sepatu dan lain-lain apabila akan berkendara jauh.
3. Perhatikan posisi yang dibonceng
Hindari posisi duduk yang menyamping, disarankan searah dengan yang memboncengkan. Baik penumpang pria atau wanita, sebaiknya duduk dengan posisi menghadap kedepan. Tujuannya untuk membantu melihat situasi di depan jika sang pembonceng lengah.
Posisi menyamping cenderung membuat kendaraan miring ke kiri. Selain membuat boncengernya pegal, bila terjadi situasi mendadak, akan sulit mengontrol keseimbangan sepeda motor. Posisi ini memang rawan terjatuh.
Berkendara dan berboncenglah dengan aman, patuhi rambu lalu lintas, dan semoga selamat sampai ke tujuan..!
Titip Jejak Di Bawah Ea Bang.. ConversionConversion EmoticonEmoticon